Bambu Sebagai Tanaman Konservasi
Pemanfaatan tanaman bambu di Kabupaten Gunungkidul telah berlangsung sangat lama. Masyarakat desa sejak zaman dahulu sudah menggunakan bambu untuk berbagai keperluan penunjang hidup, seperti membuat rumah atau perabotan rumah tangga. Namun tanaman ini sebenarnya tidak hanya bisa mendatangkan manfaat ekonomi belaka. Bambu juga punya potensi besar untuk dijadikan sebagai tanaman konservasi lingkungan.
Salah satu keunggulan bambu sebagai tanaman konservasi lingkungan adalah kemampuannya dalam menjaga ekosistem air. Sistem perakaran tanaman bambu sangat rapat. Akar-akarnya menyebar ke segala arah, baik menyamping atau pun ke dalam. Lahan tanah yang ditumbuhi rumpun bambu biasanya menjadi sangat stabil. Tak mudah terkena erosi. Oleh karena itu air juga lebih mudah menyerap ke dalam tanah yang ditumbuhi tanaman tersebut.
Sebagai tanaman jenis rumput-rumputan, bambu juga memiliki batang yang kuat dan lentur. Tanaman ini tahan dari terpaan angin yang kuat. Karakter tersebut membuat bambu sangat cocok dijadikan tanaman penghijauan, terutama di daerah aliran sungai (DAS). Tanaman bambu sebenarnya juga mempunyai sifat tahan kekeringan. Kemampuannya untuk tumbuh di lahan curam — pada ketinggian antara satu hingga seribu lima ratus meter di atas permukaan laut — juga bagus sehingga sangat berguna untuk menahan tanah dari kelongsoran.
Saat ini di beberapa lokasi seperti di Hutan Wonosadi, Kecamatan Patuk dan beberapa wilayahnya telah dilaksanakan upaya penanaman bambu sebagai upaya konservasi serta peningkatan potensi ekonomi melalui pemanfaatan bambu sebagai bahan baku kerajinan maupun bahan bangunan. Seperti diketahu beberapa daerah di Kabupaten Gunungkidul menjadi sentra kerajinan bambu seperti di Nitikan Semanu yang menjadi penghasil kurungan bambu yang cukup terkenal disamping juga kerajinan yang lain.
Kebutuhan akan tanaman bambu yang sangat besar untuk kepentingan ekonomi, serta kurangnya upaya budi daya bambu. Upaya budi daya secara massal perlu dilakukan. Salah satu upaya budi daya bambu yang bisa dilakukan adalah dengan menjadikan bambu sebagai tanaman konservasi lingkungan, terutama untuk menambah cadangan air tanah. Sebagai tanaman perintis, bambu mudah ditanam di berbagai jenis dan tekstur tanah. Perawatannya juga relatif mudah dan murah. Berbagai keistimewaan itu membuat bambu sangat sesuai dijadikan sebagai tanaman penting untuk mendukung berbagai upaya konservasi lingkungan serta meningkatkan taraf ekonomi di Kabupaten Gunungkidul. (dari berbagai sumber)
Berita Terkait
- UPT Lab Lingkungan DLH GK Terakreditasi
- Pengukuhan Pengurus DPW HPAI Kabupaten Gunungkidul
- Karyawan/ti DLH Ikuti Olahraga Bersama Bupati
- Apel Rutin Senin Pagi
- DLH Kirab Adipura