Pesebaran virus COVID 19 (Corona Virus Disease 2019) sangat cepat dan telah menginfeksi ke hampir semua negara, termasuk Indonesia. Salah satu dampak yang disebabkan oleh Virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019 ini adalah berkurangnya kunjungan wisata. Hal ini terjadi karena adanya aturan yang di buat pemerintah untuk melakukan PSPB, isolasi mandiri dan adanya kekhawatiran tertularnya penyakit akibat covid 19.
Pencegahan penularan penyakit Covid 19 di lakukan oleh kedua belah pihak yaitu wisatawan itu sendiri dan dilakukan oleh pelaku wisata. Wisatawan khawatir tertular covid 19 apabila mereka berkunjungn kesuatu tempat karena adanya kerumunan masa, sehingga mereka menahan diri untuk tidak berkunjung ketempat wisat. Sedangkan pelaku wisata menutup tempat usaha wisatanya karena secara pribadi khawatir penyakit masuk menular pada dirinya atau dilakukan atas perintah pemda untuk menutup tempat-tempat wisata.
Ditutupnya tempat wisata juga mengakibatkan timbulan sampah yang ada di kawasan wisata menurun hingga 40% dari biasanya, sedangkan 60% sampah yang ada pada saat ini berasal dari sampah pepohonan, daun daun rontok , sampah yang di bawa ombak, aktifitas nelayan dan warga sekitar.
Sambil menunggu kebijakan pemerintah daerah untuk membuka tempat wisata dan menyiapkan protocol sigap covid di kawasan wisata mari tetap budayakan menggunakan masker, mencuci tanggan dengan sabun dan membuang sampah pada tempatnya.