Selasa, 21 April 2020, bertempat di Balai Desa Terbah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul (DLH GK)mengadakan pembinaan pembentukan Bank Sampah. Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari warga , pemerintah Desa Terbah dan Babinkamtibmas.
Acara dibuka oleh Kepala Desa Terbah, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan data oleh Kasi Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH GK ,Dwi Wiyani mengenai data BAPPEDA terkait masih banyak desa yang warganya mengalami sunting, stunting erat kaitannya dengan STBM (Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang salah satunya adalah pengelolaan sampah di rumah tangga. Menurut studi EHRA, 79% warga desa masih melakukan pembakaran sampah.
Kegiatan selanjutnya adalah pemaparan materi mengenai Bank Sampah oleh Jumirah perwakilan dari Bank Sampah Induk K3S Jatikuning. Beliau memaparkan pengelolaan sampah dengan cara menabung di bank sampah, sampah yang dapat ditabung adalah sampah anorganik yang tentunya memiliki nilai jual, seperti plastik bekas, kardus bekas, botol bekas dan lain sebagainya. Diharapkan di setiap dusun yang ada di desa ini dapat segera membentuk bank sampah.
Kegiatan terakhir yaitu pemaparan oleh narasumber, Kosdiyana. Beliau menjelaskan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga yang organik dengan larva Lalat BSF (Black Soldier Fly) atau biasa disebut dengan ‘magot”. Larva lalat BSF bermetamorfosis seperti kupu-kupu, di dalam tubuh larva tersebut mengandung bakteri baik yang dapat mengurai sampah. larva magot tidak sebagai vector penyakit, magot mempunyai protein dan asam amino tinggi dan bisa untuk pakan ternak. Untuk pengelolaan sampah organik 1 Kg magot dapat mengurai 2 Kg sampah organik selama 24 jam. Residu sampah organik yang biasa disebut kasgot dapat digunakan sebagai pupuk.
Baik Pemerintah Desa Terbah maupun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul berharap warga mampu mengelola sampah di rumahnya masing-masing agar lingkungan dapat tetap terjaga kebersihannya dan selain itu perekonomian dapat meningkat.